IHSG Diprediksi Jatuh Hari Ini

IHSG Diprediksi Jatuh Hari Ini

BEI Singgung Sidang Sengketa Pilpres di MK Bikin IHSG Loyo

IHSG Diprediksi Jatuh Hari Ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang berujung pemanggilan 4 menteri di kabinet Presiden Joko Widodo membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) layu dalam dua pekan terakhir.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menegaskan ada tujuh alasan utama merosotnya indeks saham. Faktor pertama adalah kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang digoyang di MK.

“Hingga saat ini, kandidat calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD masih menggugat kepada MK terkait tudingan politisasi bantuan sosial (bansos) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang di lakukan menjelang Pemilu 2024,” ucap Irvan, di kutip dari Antara, Kamis (4/4).

“MK pun setuju untuk memanggil empat menteri kabinet Jokowi, yaitu Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto), Menteri Keuangan (Sri Mulyani), Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Muhadjir Effendy), dan Menteri Sosial (Tri Rismaharini),” imbuhnya.

Sentimen Kedua

Selain dampak sengketa Pilpres 2024, Irvan mengatakan ada sentimen kedua imbas berakhirnya kebijakan restrukturisasi kredit perbankan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah resmi menyetop stimulus yang di buat usai pandemi covid-19 itu pada 31 Maret 2024.

Sentimen Ketiga

Ketiga, ada sentimen negatif dari masa pembagian dividen perusahaan. Irvan mengatakan pembagian yang di sertai masa repatriasi dividen dari dalam negeri untuk investor asing ini turut melemahkan rupiah.

Sentimen Keempat

Keempat, Irvan menyebut ada tren penurunan aktivitas transaksi menjelang libur Hari Raya Idulfitri 1445 H. Bahkan, geliat transaksi bakal nihil menyusul libur bursa pada 8 April 2024 hingga 15 April 2024 nanti.

Irvan menyebut faktor kelima pelemahan IHSG menyusul naiknya indeks harga konsumen (IHK) Indonesia ke 3,05 persen secara tahunan (year on year/yoy) per Maret 2024. Padahal, bulan sebelumnya hanya menyentuh 2,75 persen yoy.

“Kenaikan inflasi IHK Maret 2024 salah satunya didorong oleh inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau,” tutur Irvan.

Ketujuh, mata uang rupiah tertekan cukup signifikan belakangan ini. Irvan mengutip kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang merosot 3,11 persen year to date (ytd) per 2 April 2024.

Ia menilai keoknya rupiah dari dolar AS di pengaruhi berbagai faktor, termasuk munculnya tren penguatan mata uang Negeri Paman Sam. Kokohnya dolar AS di topang data-data ekonomi AS yang solid di tengah masih tingginya inflasi di negara tersebut.

“Sehingga kebijakan suku bunga AS di prediksi masih akan di tahan tinggi untuk sementara waktu, eskalasi ketegangan geopolitik dan volatilitas yang mendorong penguatan dolar AS sebagai salah satu safe haven, serta masa repatriasi dividen dari dalam negeri,” tandasnya.

Mengutip RTI Infokom, IHSG memang layu 1,04 persen dalam sepekan terakhir. Investor asing mencatat jual bersih alias net sell hingga Rp6,67 triliun.

IHSG Diprediksi Jatuh Hari Ini

William pun merekomendasikan sejumlah saham, yakni BMRI, GGRM, ICBP, BBCA, TLKM, CTRA, dan LSIP.

IHSG di tutup di level 7.254 pada Kamis (4/4). Indeks saham menguat 87,55 poin atau 1,22 persen dari perdagangan sebelumnya.

Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp11,06 triliun dengan jumlah saham yang di perdagangkan sebanyak 14,52 miliar saham.

Pada penutupan kemarin, 380 saham menguat, 219 terkoreksi, dan 192 lainnya

Baca juga: Kemnaker Rancang Aturan THR Buat Driver Ojol

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *